Warga negara Taiwan dapat memasuki Taiwan dengan menyertakan laporan hasil tes berbasis asam nukleat (PCR) yang dilakukan 2 hari sebelum boarding, dan menjalani pemeriksaan keamanan ketika memasuki imigrasi *(lihat catatan 1).
WNA yang memiliki ARC (tidak termasuk pemegang visa) diperbolehkan memasuki Taiwan, pekerja migran harus membawa izin masuk ganda (multiple entry) . WNA yang akan memasuki Taiwan harus menyertakan laporan hasil tes berbasis asam nukleat (PCR) yang dilakukan 2 hari sebelum boarding, dan menjalani pemeriksaan keamanan ketika memasuki imigrasi *(lihat catatan 1).
WNA yang tidak memiliki ARC diperbolehkan memasuki Taiwan dengan kondisi sebagai berikut: (1). Kebutuhan darurat atau kemanusiaan. (2). Pasangan asing dari warga negara Taiwan dan anak mereka yang masih di bawah umur. (3). Mahasiswa asing yang telah memperoleh izin masuk dari Kementerian Pendidikan *(lihat catatan 4). (4). Pasangan dan anak di bawah umur dari WNA pemegang ARC *(lihat catatan 5). WNA yang memenuhi 4 kondisi tersebut di atas harus menyertakan laporan hasil tes berbasis asam nukleat (PCR) yang dilakukan 2 hari sebelum boarding, dan menjalani pemeriksaan keamanan ketika memasuki imigrasi *(lihat catatan 1).
WNA yang tidak tercantum dalam ketentuan dan batasan di atas tidak diperbolehkan memasuki Taiwan.
Catatan:
1. Semua orang (warga negara Taiwan dan WNA) harus menjalani karantina 14 hari, memesan tempat untuk karantina sebelum berangkat, dan melaksanakan karantina sesuai dengan ketentuan dari CDC.
2. Sejak tanggal 29 November 2021 pukul 00:00, penumpang penerbangan yang memiliki riwayat kunjungan ke Afika Selatan, Botswana, Namibia, Lesotho, Eswatini, Zimbabwe, Malawi, Mozambique, Mesir, dan Nigeria (termasuk riwayat transit) dalam 14 hari sebelum tiba di Taiwan, harus menjalani karantina di lokasi yang telah ditentukan selama 14 hari, menjalani pemeriksaan khusus, dan pengamatan kesehatan secara mandiri setiap 7 hari.
3. Sejak tanggal 19 Mei 2021 pukul 00:00, semua penumpang perjalanan wisata dilarang transit di Taiwan.
4. Staf diplomatik, pekerja migran, dan mahasiswa asing harus mengikuti ketentuan dari Kementerian Luar Negeri (MOFA), Kementerian Tenaga Kerja (MOL), dan Kementerian Pendidikan (MOE).
5. Pemegang ARC untuk ketentuan dan batasan ini tidak termasuk pekerja migran dan mahasiswa asing.